Kamis, 29 Oktober 2015

FUNGSI DAN PERAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

Fungsi Media dalam Pembelajaran
o   Media pengajaran berfungsi membangkitkan motivasi belajar, mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan stimulus belajar, mengaktifkan respon siswa, memberikan balikan dengan segera, dan menggalakkan latihan yang serasi.
 o Media berfungsi: memberikan dasar pengalaman kongkret, mempertinggi perhatian siswa, memberikan realitas, memberikan hasil belajar permanen, menambah perbendaharaan non verbalistik, dan memberikan pengalaman baru.
 o Media pengajaran berfungsi agar pengajaran lebih menarik siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, memperjelas makna bahan pengajaran, metode pengajarn lebih bervariasi, dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar lebih banyak.
 o Media memiliki 4 fungsi, yaitu: mengubah titik tekan pengajaran dari instruksional akademis menjadi pengajaran yang mementingkan kebutuhan kehidupan siswa, membangkitkan motivasi belajar, memberikan kejelasan, dan memberikan rangsangan.
Menurut Hamalik, fungsi media antara lain :
a.       Mameningkatkan minat belajar siswa
b.      Menyediakan stimulus bagi siswa
c.       Membantu siswa untuk mengulang dan mempelajari kembali apa yang telah diterimanya
d.      Memperjelas pengajaran pesan yang telah disampaikan guru
e.       Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
f.       Melatih daya indera siswa
g.      Meningkatkan daya kreasi siswa
h.      Membuat isi pelajaran yang tidak terlupakan
          Sedangkan Arsyad berpendapat fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, atau lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Menurut Arsyad media pembelajaran mempunyai empat fungsi, yaitu sebagai berikut:
a.       Fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaian dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks pelajaran.
b.      Fungsi afektif yaitu media visual yang terlihat dapat meningkatkan kenikmatan belajar, emosi, dan sikap siswa dalam belajar,
c.       Fungsi kognitif yaitu lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan menggingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar, dan
d.      Fungsi kompensatoris yaitu media berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah atau lamban dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disampaikan.
          Media berfungsi untuk tujuan instruksi dan informasi yang terdapat dalam media harus melibatkan siswa, baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata, sehingga pengajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang lebih sistematis, agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Selain menyenagkan, media harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.
Dalam proses belajar mengajar, fungsi media menurut Nana Sudjana ( 1991 ) yakni: :
      1.            Penggunaan media dalam proses mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
      2.            Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yangintegral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.
      3.            Media dalam pengajaran penggunaannya bersifat integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
      4.            Penggunaan media bukan semata - mata sebagai alat huburan yang digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
      5.            Penggunaan media dalam proses pembelajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar dan membantu siswa dalam menagkap pengertian yang diberikan guru.
      6.            Pengguna media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Fungsi Media Pembelajaran
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru profesional adalah kompetensi paedagogik yang dapat kita definisikan sebagai seni mengajar. Mengingat keperluan tersebut, seseorang harus memiliki kemampuan dalam mengolah proses kegiatan belajar-mengajar. Untuk itu diperlukan media pembelajaran yang cocok dan efisien agara tercipta lingkungan belajar yang kondusif. Perlu kita ketahui bahwa menurut Azhar (1995) pada dasarnya fungsi utama dari media pembelajaran sendiri merupakan alat bantu yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
          Semua itu merupakan tujuan utama media, yakni mengefisienkan proses komunikasi pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang diinginkan (adanya perubahan tingkah laku). Berikut ini adalah fungsi media pembelajaran:
      1.            Fungsi Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar
          Secara teknis, media pembelajaran sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumberbelajar” ini tersirat makana keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain lain. Fingsi media pembelajaran sebagi sumber belajar adalah fungsi utamannya di samping adannya funfsi funfsi lain yang akan kita bahas di dalam makalah ini. Seperti telah di singgung di atas, bahwa media pembelajaran adalah bahasanya baru. Maka untuk beberapa hal media pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru terutma sebagai sumber belajar. Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul prinsip perinsip pengelolaan sumber belajar (1992 : 1-2) menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakekatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, tehknik dan lingkungan . yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat di pahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar dirui seseorang dan mungkin memudahkan peroses belajar mengajar. Pada usia sekolah terutama setelah menyelesaikan sekolah dasarnya, anak didik telah mencapai tingkat kecerdasan sosial yang jelas sebagai hasil pengalamannnya dengan keluargannya. Kawan sekolahnnya, kelompok kelompojk keagamaan dan masyarakat. Dan media sosialnnya.
      2.            Fungsi Semantik
          Yakni kemempuan media dalam menambah perbendaharaan kata (sombol variabel) yang makna atau maksudnya benar benar di pahami oleh anak didik. Bahasa meliputi lambang (soimbol) dari isi. Yaknoi pikiran atau perasaan yamg keduannya telah menjadi totalitas pesan.yang tidak dapat di pisahkan. Unsur unsur dasar dari bahasa itu adalah ”kata”. Simbol adalah suatu yang di gunakan untuk atau uang di pandang sebagai wakil suatu lainnya. Jadi, gambar harimau di pakai sebagai simbo keberanian. Kata hanya akan bermakna bila telaj di rujukan kepada sejumlah relefan. Manusia lah yang memberi makna kepada kata pada konteks pendidikan dan pembelajaran. Gurulah yang menjadi makna pada setiap kata yang di sampaikannya.
Bila simbol kata variabel tersebut hanya merujuk pada benda, maka masalah komunikasi akan menjadi masalah yang sederhana. Artinya guru tidak terlalu sulit untuk menjelaskan.
      3.            Fungsi Manipulatif
Fungsi Manipulatif ini di dasarkan pada ciri ciri (karakteristik) umum yang sebagai mana tersebut di atas. Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas betas ruang dan waktu. Dan mengatasi keternatasan inderawi.
Pertama, kemempuan media pembelajaran yang mengatasi ruang dan waktu, yaitu :
a.       Kemampuan media dalam menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit di hadirkan dalam bentuk aslinya.
b.      Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu panjang menjadi singkat.
c.       Kemampuan media dalam menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi.
Kedua, kemempuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi manusia, yaitu :
a.       Membentu siswa memahami objek yang sulit di amati karena terlalu kecil, seperti molekul, atom, dan sel.
b.      Membentu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat. Seperti proses metemorfosis.
c.       Membentu siswa dalam memahamiobjek yang membutuhkan kejelasan suara, seperti cara membeca al qur’an sesuai denan kaidah tajuwid. d. Membantu siswa memahami objek yang terlalu komleks, misalnya menggunakan diagram, peta, dan gerafik.
      4.            Fungsi Psikologis
a.       Fungsi Atensi
          Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa terhadap materi ajar. Setiap orang memiliki sel saraf penghambat, yakni sel khusus yang berfungsi membuang sejumlah sensasi yang datang. Dengan adanya sel penghambat ini para siswa dapat memfokuskan perhatiannya pada rangsangan yang di anggapnya menarik dan membuan rangsangan yang lainnaya. Dengan demikian, media belajar yang tepat guna adalahmedia belajar yang menarik dan memfokuskan siswa. Dalam psikologi komunikasi, fenomena ini terjadi ketika kita memperhatikan rangsangan tertentu sambil membuang rangsangan yang lainnya di sebut perhatia selektif (selctiv attention).
b.      Fungsi afektif
          Fungsi afektif yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkatan penerimaanatau penolakan siswa terhadap sesuatu. Setiap orang memiliki gejala batin jiwa yang berisikan kualitas karakter dan kesadaran.ia berwujud pencurahan perasaan minat, dan sikap penghargaan, nilai nilai, atau perangkat emosi dan kecenderungan kecenderuangan batin. Media pembelajaran yang tepat guna dapat meningkatkan sambutan dan penerimaan siswa terhadap setimulus tertentu. Sambutan dan penerimaan tersebut berupa kemauan.dengan adannya media pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima beban pelajaran, dan untuk itu perhatiannya akan tertuju pada pembelajaran yang di ikutinnya. Hal lain dari penerimaan itu adalah munculnya tanggapan yakni partisipasi siswa dalam keselurukan peroses pemeblajaran siswa secara suka rela, ini merupakan relaksasi siswa terhadap rangsangan yang di terimannya. Pabila siswa tersebut di lakukan dengan terus menerus, maka tidak menutup kemungkinan jiwannya melakukan penilaian dan penghargaan terhadap nilai nilai atau norma norma yang di perolehnnya. Pada tingkat tertentu nilai nilai atau norma norama itu akan di terimannya dan di yakininnya. Kemudian terjadilah pengorganisasian konsisten yag di sebut dengan karakteristik.
c.       Fungsi kognitif
          Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk bentu reperensiyang mewakili objek objek yang 7 nilai nilai norma norma, kepercayaan, ide, dan sikap yang menjadi sistem batin yangdi hadapi, baik objek berupa orang, benda, atau kejadian/peristiawa. Objek objek itu di reperensikan atau di hadirkan dalam diri sesorang melalui tanggapan, gagasan atau lambang, yang dalam psikologi semuannya merupakan sesuatu yang bersifat mental. Belajar melalui peristiwa seprti darmawisata, ia mempu menceritakan pengalamannya selama melakukan kegiatan itu kepada temannya. Tempet tempat yang ia kunjungi selama berdarma wisata tidak di bawa pulang, dirinya sendiri juga tidak hadir di tempat darmawisata itu saat ia bercerita pada temannya tersebut. Tetapi semua pengalaman tercatat di dalam benaknya. Dalam bentuk gagasan gagasan dan tanggapan tanggapan. Gagasan dan tanggapan itu di tuangkan dalam kata kata yang di sampaikan kepada temannya yang mendengarkan ceritannya. Dengan demikian pengalaman selama berkunjung ke tempat darma wisata di wakilkan atau di persentasikan dalam betuk gagasan atau tanggapan yang kedua dalam bentuk mental. Jelaslah kirannya, media pembelajaran itu telah andil delam mengembangkan kognitif siswa. Semakin banyak ia di hadapkan dengan obkek objek akan semakin banyak pula pikiran dan gagasan yang di milikinya, atau semakin kaya dan luas pikiran kognitifnya.
d.      Fungsi imajinatif
    Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinatif siswa. Imajinatif dalam kamus lengkap psikologi adalah peroses menciptakan objek atau peristiwatanpa pemenfaatan data sensoris. Imajinatif ini mencakup penimbuln atau kereasi objek objek baru sebagai rencana di masa mendatang, atau dapat pula mengambil bentuk fantasi (khayal) yang di dominasi kuat sekali oleh pikiran pikiran autisik.
e.       Fungsi motivasi
          Motivasi merupakan seni yang mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Dengan demikian mitivasi merupakan usah dari pihak luar dalam hal ini adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan, menggerakkan siswannya untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru dapat memotivasi siswanya dengan cara membangkitkan minat belajarnnya dan dengan cara memberikan dan menimbulkan harapan. Donald O. Hebb (aminnudin Rasyid 2003 : 93) menyebutkan cara pertama dalam arousal dan kedua dalam expectancy. Yang pertama, aurosal adalah suatu usaha guru untuk membengkitkan intrinsic motive siswannya.sedangkan dengan expectancy adalah suatu keyakinan yang secara seketika timbul untuk terpenuhi suatu harapan yang mendorong seseorag untuk melakukan kegiatan. Harapan akan tercapainnya hasrat dan tujuan dapat menjadi motivasi yang di timbukan guru kedalam diri siswa. Salah satu pemberian harapan itu yakni dengan cara memudahkan siswa, bahkan yang di anggap lemah sekalipun dalam memahami dan menerima isi pelajaran yaknu melalui pemanfaatan media pembelajaran yang tepat guna.
      5.            Fungsi Sosio-Kultural
          Fungsi media pembelajaran di lihat dari social cultural, yakni mengatasi hambatan sosio cultural antar peserta komunikasi pembelajaran. Bukan hal yang mudah untuk memahami para siswa yang memiliki jumlah yang cukup banyak (paling tidak dalam satu kelas berjumlah 40 orang). Masing masing memiliki karakteristik yang berbeda beda apalagi di hubungkan dengan adapt, keyakinan, lingkungan, pengalaman, dan lain lain. Sedangkan dari pihalk lain, kurikulum dan materi ajar ditentukan dan di lakukan secara sama untuk setiap siswa. Tentunya guru akan menghadapi kesulitan terlebih guru harus mengatasinya sendirian. Apalagi bila latar belakang dirinnya (guru) baik adat, budaya, lingkungan, dan pengalaman yang berbeda dari para siswannya. Hal ini dapat di atasi dengan media pembelajaran, karena media pembelajaran memiliki kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan pesepsi yang sama.
Peran Media dalam Pembelajaran Bahasa
o   Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
o   Mengatasi batas-batas ruang kelas.
o   Mengatasi kesulitan apabila suatu benda yang diamati terlalu kecil.
o   Mengatasi gerak benda secara cepat atau lambat.
o   Mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks untuk dipisahkan.
o   Mengatasi suara yang terlalau halus untuk didengar.
o   Mengatasi peristiwa-peristiwa alam.
o   Memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan masyarakat atau alam.
o   Memungkinkan terjadinya kesamaan dalam pengamatan (Rohani, 1997:6).
Peranan Media, diantaranya:
      1.            Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
      2.            Mengatasi batas-batas ruang kelas.
      3.            Mengatasi kesulitan apabila suatu benda yang diamati terlalu kecil.
      4.            Mengatasi gerak benda secara cepat atau lambat.
      5.            Mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks untuk dipisahkan.
      6.            Mengatasi suara yang terlalau halus untuk didengar.
      7.            Mengatasi peristiwa-peristiwa alam.
      8.            Memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan masyarakat atau alam.
      9.            Memungkinkan terjadinya kesamaan dalam pengamatan (Rohani, 1997:6).
Peranan Media Pembelajaran
Secara umum peranan media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus peran media pembelajaran adalah:
a.       Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
b.      Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
c.       Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
d.      Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
e.       Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
f.       Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
g.      Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
h.      Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
sumber:

http://perseba.blogspot.co.id/2009/11/peranan-media-dalam-pembelajaran.html

Rabu, 21 Oktober 2015

SYARAT / KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

  SYARAT / KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN 

Arsyad (2013: 74) menjelaskan bahwa kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Maka beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut:
Sesuai Dengan Tujuan
Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional dimana akan lebih baik jika mengacu setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan. Media pembelajaran juga bukan hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa, namun juga aspek lain yaitu sikap dan perbuatan.
Tepat Mendukung Materi yang Bersifat Fakta, Konsep, Prinsip, dan Generalisasi
Tidak semua materi dapat disajikan secara gamblang melalui media pembelajaran, terkadang harus disajikan dalam konsep atau simbol atau sesuatu yang lebih umum baru kemudian disertakan penjelasan. Ini memerlukan proses dan keterampilan khusus dari siswa untuk memahami hingga menganalisis materi yang disajikan. Media pembelajaran yang dipilih hendaknya mampu diselaraskan menurut kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi materi.
Praktis, Luwes, dan Bertahan
Media pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara tepat guna akan lebih efektif dibandingkan media pembelajaran yang mahal dan rumit. Simpel dan mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan secara terus menerus patut menjadi salah satu pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran.
Mampu dan Terampil Menggunakan
Apapun media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan media tersebut. Nilai dan manfaat media pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru menggunakan media pembelajaran tersebut. Keterampilan penggunaan media pembelajaran ini juga nantinya dapat diturunkan kepada siswa sehingga siswa juga mampu terampil menggunakan media pembelajaran yang dipilih.
Pengelompokan Sasaran
Siswa terdiri dari banyak kelompok belajar yang heterogen. Antara kelompok satu dengan yang lain tentu tidak akan sama. Untuk itu pemilihan media pembelajaran tidak dapat disama ratakan, memang untuk media pembelajaran tertentu yang bersifat universal masih dapat digunakan, namun untuk yang lebih khusus masing-masing kelompok belajar harus dipertimbangkan pemilihan media pembelajaran untuk masing-masing kelompok.
Hal yang perlu diperhatikan mengenai kelompok belajar siswa sebagai sasaran ini misalnya besar kecil kelompok yang bisa digolongkan menjadi 4 yaitu kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan. Latar belakang secara umum tiap kelompok perli diperhatikan seperti latar belakang ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Kemampuan belajar masing-masing siswa dalam kelompok juga wajib diperhatikan untuk memilih mana media pembelajaran yang tepat untuk dipilih.
Mutu Teknis
Pemilihan media yang akan digunakan harum memenuhi persyaratan teknis tertentu. Guru tidak bisa asal begitu saja menentukan media pembelajaran meskipun sudah memenuhi kriteria sebelumnya. Tiap produk yang dijadikan media pembelajaran tentu memiliki standar tertentu agar produk tersebut laik digunakan, jika produk tersebut belum memiliki standar khusus guru harus mampu menentukan standar untuk produk tersebut agar dapat digunakan untuk media pembelajaran.
Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran yang memperhatikan kriteria-kriteria tersebut akan menghasilkan atau menemukan media pembelajaran yang berkualitas dan sesuai atau tepat digunakan untuk masing-masing materi pembelajaran. Media pembelajaran yang dipilih juga mampu dengan mudah membantu guru menyampaikan materi kepada siswa, siswa juga dapat lebih mudah menerima dan memahami materi pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran yang sudah dipilih berdasarkan kriteria diatas.
Beberapa nilai tambah lain juga bisa didapat jika tepat dalam pemilihan media pembelajaran. Misalnya saja siswa mampu menambah atau meningkatkan keterampilan tertentu seperti mendengarkan dan konsentrasi. Dari segi ke-ekonomis-an pemilihan media pembelajaran yang mampu digunakan berkali-kali juga sangat dapat menekan biaya atau anggaran untuk pengadaan dan produksi media pembelajaran.

          Dalam menggunakan media pembelajran guru tidak serta merta menggunakannya. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika akan menggunakan media pembelajaran. Secara ringkas cara memilih media pembelajaran dapat dilihat berikut ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Soeparno (1987:10), yakni:
1.      Hendaknya mengetahui karakteristik setiap media.
2.      Hendaknya memilih media yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
3.      Hendaknya memilih media yang sesuai dengan metode yang kita pergunakan.
4.      Hendaknya memilih media yang sesuai dengan materi yang sesuai dengan yang akan dikomunikasikan.
5.      Hendaknya memilih media yang sesuai dengan keadaan siswa, jumlah, usia maupun tingkat pendidikannya.
6.      Hendaknya memilih media yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat media dipergunakan.
7.      Janganlah memilih media dengan alasan dengan alasan bahan tersebut satu-satunya yang kita miliki.
          Namun demikian juga harus menjadi pertimbangan dalam memilih dan menentukan media pembelajaran adalah: situasi pemebelajaran, atau memperhatikan bagaimana kecocokan media yang akan digunakan dari sudut kemampuan media itu untuk menyampaikan komunikasi yang diinginkan.
Sedangkan dalam pandangan Tim Applied Approach Peningkatan Rancangan Pengajaran Universitas Brawijaya (1993:33) ada beberpa langkah dalam memilih media yang sesuai dengan situasi dan kondisi:
1.      Biaya yang murah, baik saat pembelian, dalam pengoperasian, dan pemeliharaan.
2.      Kesesuaian dengan metode pengajaran yang digunakan, kajilah kelainan teknisnya.
3.      Kesesuian dengan karakteristik peserta didik.
4.  Pertimbangan praktis, kemudahan, keamanan, kesesuaian, dengan fasilitas yang ada, keawetan dan kemudahan pemeliharaan.
5.      Ketersediaan media, berikut suku cadangannya di pasaran.
          Mengingat begitu banyaknya media yang bisa kita pilih (pakai) sesuai dengan kriteria tersebut diatas, namun pada dasarnya kita bisa memilih media berdasarkan kriteria:
      1.            Kelaikan praktis, hal ini berhubungan dengan keakraban pengajar dengan media, ketersediaan media setempat, ketersediaan waktu untuk mempersiapkan, ketersediaan sarana dan fasilitas pendukung.
      2.            Kelaikan Teknis, hal ini berkaitan dengan terpenuhinya persyaratan bahwa media yang dipilih mampu untuk merangsang dan mendukung proses belajar peserta didik. Dalam hal ini terdapat dua macam mutu yang perlu deipertimbangkan. Pertama kualitas pesan , yang meliputi relevansi dengan tujuan belajar , kejelasan dengan struktur pengajaran, kemudahan untuk dipahami, sistematika yang logis. Kedua kualitas visual, hal ini megikuti prinsip-prinsip visualisasi seperti keindahan (menarik membangkitkan motivasi), kesederhanaan (sederhana jelas terbaca), penonjolan (penekanan pada hal yang penting), keutuhan (kesatuan konseptual) keseimbangan (seimbang dan harmonis).

          Hakikat dari pemilihan media ini pada akhirnya adalah keputusan untuk memakai, tidak memakai atau mengadaptasi media yang bersangkutan (Arief S. Sadiman dkk, 1993 : 84).
Adapun kriteria dalam pemilihan media pembelajaran adalah :
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media yang dipilih berdasarkan tujuan insrtuksional yang diterpakan secara umum mengacu kepada kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga arah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh siswa seperti menghafal, melakukan kegiatan fisik, dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi.
b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi media yang berbeda, contoh film dan grafik memerlukan simbol dan kode yang berbeda. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa.
c. Praktis, luwes dan bertahan, jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber cara lainnya memproduksi, maka tidak perlu dipaksakan. Kriteria ini menuntun para guru/instruktur untuk memilih media yang ada yang ada, mudah diperoleh atau mudah dibuat oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.
d. Guru terampil menggunakannya, ini merupakan salah satu kriteria utama. Apapun jenis media yang digunakan, guru harus mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar. Nilai dan manfaat media sangat ditentukan oleh guru yang menggunakannya.
e. Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Oleh karena itu ada berbagai macam media yang digunakan untuk jenis kelompok besar, kecil, dan perorangan.
f. Mutu tekhnis, pengembangan visual baik gambar maupun fotografi harus memenuhi persyaratan tekhnis tertentu. Contohnya visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lainnya yang berupa latar belakang ( Azhar Arsyad, 1997 : 72-74).

Syarat
1. Memenihi kebutuhan 
2.Mencapai tujuan

Sumber:
http://ilmu-pendidikan.net/pembelajaran/media-pembelajaran/kriteria-pemilihan-media-pembelajaran-yang-baik
http://faizal-ahsan.blogspot.co.id/2014/09/kriteria-pemilihan-media-pembelajaran.html

http://kuliahgratis.net/kriteria-pemilihan-media-pembelajaran/

JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

A.    JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media. Menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):
1.Media audio                                           5.Media audio semi gerak
2.Media cetak                                            6.Media visual semi gerak
3.Media visual diam                                  7.Media audio visual diam
4.Media visual gerak                                 8.Media audio visual gerak
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:
1.         Audio: Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2.         Cetak: buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3.         Audio-cetak: kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4.         Proyeksi visual diam: Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5.         Proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara
6.         Visual gerak: film bisu
7.         Audio visual gerak: film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8.         Objek fisik: Benda nyata, model, spesimen
9.         Manusia dan lingkungan: guru, pustakawan, laboran
10.       Komputer: CAI
          Berdasarkan kompleks suara, yaitu: media kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio, transparansi, teks). Selain itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak/radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan/kaset audio, video, OHP, slide, dll), media individual (untuk perorangan/buku teks, telepon, CAI). Henrich, dkk menggolongkan:
1.Media yang tidak diproyeksikan                4.Media video
2.Media yang diproyeksikan                          5.Media berbasis komputer
3.Media audio                                                6.Multi media kit.
B.     KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN
1.Media proyeksi
1) Transparansi OHP
Merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy /OHT) dan perangkat keras (Overhead projector /OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
a. Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
b. Membuat sendiri secara manual
2) Film bingkai / slide
Adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
3.Media Visual
         Media yang tidak diproyeksikan
1) Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke objek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
2) Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
3) Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
4) Gambar / foto: paling umum digunakan
5) Sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
6) Diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
7) Bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
8) Grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.
4.Media Audio
·         Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.
·         Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah.
5.Media Audio-Visual
·         Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
·         Media komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.



Sumber:
http://www.etunas.com/web/jenis-media-dan-karakteristiknya.htm
https://thutylestari.wordpress.com/2013/11/20/jenis-dan-karakteristik-media-pembelajaran/