Fungsi
Media dalam Pembelajaran
o
Media pengajaran berfungsi membangkitkan
motivasi belajar, mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan stimulus
belajar, mengaktifkan respon siswa, memberikan balikan dengan segera, dan
menggalakkan latihan yang serasi.
o Media berfungsi: memberikan dasar
pengalaman kongkret, mempertinggi perhatian siswa, memberikan realitas,
memberikan hasil belajar permanen, menambah perbendaharaan non verbalistik, dan
memberikan pengalaman baru.
o Media pengajaran berfungsi agar
pengajaran lebih menarik siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,
memperjelas makna bahan pengajaran, metode pengajarn lebih bervariasi, dan
siswa dapat melakukan kegiatan belajar lebih banyak.
o Media memiliki 4 fungsi, yaitu: mengubah
titik tekan pengajaran dari instruksional akademis menjadi pengajaran yang
mementingkan kebutuhan kehidupan siswa, membangkitkan motivasi belajar,
memberikan kejelasan, dan memberikan rangsangan.
Menurut Hamalik, fungsi media antara lain :
a. Mameningkatkan
minat belajar siswa
b. Menyediakan
stimulus bagi siswa
c. Membantu
siswa untuk mengulang dan mempelajari kembali apa yang telah diterimanya
d. Memperjelas
pengajaran pesan yang telah disampaikan guru
e. Mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu
f. Melatih
daya indera siswa
g. Meningkatkan
daya kreasi siswa
h. Membuat
isi pelajaran yang tidak terlupakan
Sedangkan
Arsyad berpendapat fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, atau lingkungan belajar yang
ditata dan diciptakan oleh guru.
Menurut Arsyad media pembelajaran mempunyai empat
fungsi, yaitu sebagai berikut:
a.
Fungsi atensi yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaian dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks pelajaran.
b.
Fungsi afektif yaitu media visual yang
terlihat dapat meningkatkan kenikmatan belajar, emosi, dan sikap siswa dalam
belajar,
c.
Fungsi kognitif yaitu lambang visual
atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan menggingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar, dan
d.
Fungsi kompensatoris yaitu media
berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah atau lamban dalam menerima
dan memahami isi pelajaran yang disampaikan.
Media
berfungsi untuk tujuan instruksi dan informasi yang terdapat dalam media harus
melibatkan siswa, baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas
yang nyata, sehingga pengajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang lebih
sistematis, agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Selain menyenagkan,
media harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi
kebutuhan perorangan siswa.
Dalam proses belajar
mengajar, fungsi media menurut Nana Sudjana ( 1991 ) yakni: :
1.
Penggunaan media dalam proses mengajar
bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat
bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2.
Penggunaan media pengajaran merupakan
bagian yangintegral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media
pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.
3.
Media dalam pengajaran penggunaannya
bersifat integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
4.
Penggunaan media bukan semata - mata
sebagai alat huburan yang digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar
supaya lebih menarik perhatian siswa.
5.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran
lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar dan membantu siswa dalam
menagkap pengertian yang diberikan guru.
6.
Pengguna media dalam pengajaran
diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Fungsi Media
Pembelajaran
Salah
satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru profesional adalah kompetensi
paedagogik yang dapat kita definisikan sebagai seni mengajar. Mengingat
keperluan tersebut, seseorang harus memiliki kemampuan dalam mengolah proses
kegiatan belajar-mengajar. Untuk itu diperlukan media pembelajaran yang cocok
dan efisien agara tercipta lingkungan belajar yang kondusif. Perlu kita ketahui
bahwa menurut Azhar (1995) pada dasarnya fungsi utama dari media pembelajaran
sendiri merupakan alat bantu yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan
lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Semua itu merupakan tujuan utama
media, yakni mengefisienkan proses komunikasi pembelajaran sehingga tercapai
tujuan yang diinginkan (adanya perubahan tingkah laku). Berikut ini adalah
fungsi media pembelajaran:
1.
Fungsi Media Pembelajaran Sebagai Sumber
Belajar
Secara teknis, media pembelajaran
sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumberbelajar” ini tersirat makana
keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain lain. Fingsi
media pembelajaran sebagi sumber belajar adalah fungsi utamannya di samping
adannya funfsi funfsi lain yang akan kita bahas di dalam makalah ini. Seperti
telah di singgung di atas, bahwa media pembelajaran adalah bahasanya baru. Maka
untuk beberapa hal media pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru terutma
sebagai sumber belajar. Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul prinsip perinsip
pengelolaan sumber belajar (1992 : 1-2) menyebutkan bahwa sumber belajar pada
hakekatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang,
bahan, alat, tehknik dan lingkungan . yang mana hal itu dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat di pahami sebagai
segala macam sumber yang ada di luar dirui seseorang dan mungkin memudahkan
peroses belajar mengajar. Pada usia sekolah terutama setelah menyelesaikan
sekolah dasarnya, anak didik telah mencapai tingkat kecerdasan sosial yang
jelas sebagai hasil pengalamannnya dengan keluargannya. Kawan sekolahnnya,
kelompok kelompojk keagamaan dan masyarakat. Dan media sosialnnya.
2.
Fungsi Semantik
Yakni kemempuan media dalam menambah
perbendaharaan kata (sombol variabel) yang makna atau maksudnya benar benar di
pahami oleh anak didik. Bahasa meliputi lambang (soimbol) dari isi. Yaknoi pikiran
atau perasaan yamg keduannya telah menjadi totalitas pesan.yang tidak dapat di
pisahkan. Unsur unsur dasar dari bahasa itu adalah ”kata”. Simbol adalah suatu
yang di gunakan untuk atau uang di pandang sebagai wakil suatu lainnya. Jadi,
gambar harimau di pakai sebagai simbo keberanian. Kata hanya akan bermakna bila
telaj di rujukan kepada sejumlah relefan. Manusia lah yang memberi makna kepada
kata pada konteks pendidikan dan pembelajaran. Gurulah yang menjadi makna pada
setiap kata yang di sampaikannya.
Bila simbol kata
variabel tersebut hanya merujuk pada benda, maka masalah komunikasi akan
menjadi masalah yang sederhana. Artinya guru tidak terlalu sulit untuk
menjelaskan.
3.
Fungsi Manipulatif
Fungsi
Manipulatif ini di dasarkan pada ciri ciri (karakteristik) umum yang sebagai
mana tersebut di atas. Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki dua
kemampuan, yakni mengatasi batas betas ruang dan waktu. Dan mengatasi
keternatasan inderawi.
Pertama, kemempuan
media pembelajaran yang mengatasi ruang dan waktu, yaitu :
a.
Kemampuan media dalam menghadirkan objek
atau peristiwa yang sulit di hadirkan dalam bentuk aslinya.
b.
Kemampuan media menjadikan objek atau
peristiwa yang menyita waktu panjang menjadi singkat.
c.
Kemampuan media dalam menghadirkan
kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi.
Kedua, kemempuan media
pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi manusia, yaitu :
a.
Membentu siswa memahami objek yang sulit
di amati karena terlalu kecil, seperti molekul, atom, dan sel.
b.
Membentu siswa dalam memahami objek yang
bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat. Seperti proses metemorfosis.
c.
Membentu siswa dalam memahamiobjek yang
membutuhkan kejelasan suara, seperti cara membeca al qur’an sesuai denan kaidah
tajuwid. d. Membantu siswa memahami objek yang terlalu komleks, misalnya
menggunakan diagram, peta, dan gerafik.
4.
Fungsi Psikologis
a.
Fungsi Atensi
Media pembelajaran dapat meningkatkan
perhatian (attention) siswa terhadap materi ajar. Setiap orang memiliki sel
saraf penghambat, yakni sel khusus yang berfungsi membuang sejumlah sensasi
yang datang. Dengan adanya sel penghambat ini para siswa dapat memfokuskan
perhatiannya pada rangsangan yang di anggapnya menarik dan membuan rangsangan
yang lainnaya. Dengan demikian, media belajar yang tepat guna adalahmedia
belajar yang menarik dan memfokuskan siswa. Dalam psikologi komunikasi,
fenomena ini terjadi ketika kita memperhatikan rangsangan tertentu sambil
membuang rangsangan yang lainnya di sebut perhatia selektif (selctiv
attention).
b.
Fungsi afektif
Fungsi afektif yakni menggugah
perasaan, emosi, dan tingkatan penerimaanatau penolakan siswa terhadap sesuatu.
Setiap orang memiliki gejala batin jiwa yang berisikan kualitas karakter dan
kesadaran.ia berwujud pencurahan perasaan minat, dan sikap penghargaan, nilai
nilai, atau perangkat emosi dan kecenderungan kecenderuangan batin. Media
pembelajaran yang tepat guna dapat meningkatkan sambutan dan penerimaan siswa
terhadap setimulus tertentu. Sambutan dan penerimaan tersebut berupa
kemauan.dengan adannya media pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan
untuk menerima beban pelajaran, dan untuk itu perhatiannya akan tertuju pada
pembelajaran yang di ikutinnya. Hal lain dari penerimaan itu adalah munculnya
tanggapan yakni partisipasi siswa dalam keselurukan peroses pemeblajaran siswa
secara suka rela, ini merupakan relaksasi siswa terhadap rangsangan yang di
terimannya. Pabila siswa tersebut di lakukan dengan terus menerus, maka tidak
menutup kemungkinan jiwannya melakukan penilaian dan penghargaan terhadap nilai
nilai atau norma norma yang di perolehnnya. Pada tingkat tertentu nilai nilai
atau norma norama itu akan di terimannya dan di yakininnya. Kemudian terjadilah
pengorganisasian konsisten yag di sebut dengan karakteristik.
c.
Fungsi kognitif
Siswa yang belajar melalui media
pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk bentu reperensiyang
mewakili objek objek yang 7 nilai nilai norma norma, kepercayaan, ide, dan
sikap yang menjadi sistem batin yangdi hadapi, baik objek berupa orang, benda,
atau kejadian/peristiawa. Objek objek itu di reperensikan atau di hadirkan
dalam diri sesorang melalui tanggapan, gagasan atau lambang, yang dalam
psikologi semuannya merupakan sesuatu yang bersifat mental. Belajar melalui
peristiwa seprti darmawisata, ia mempu menceritakan pengalamannya selama
melakukan kegiatan itu kepada temannya. Tempet tempat yang ia kunjungi selama
berdarma wisata tidak di bawa pulang, dirinya sendiri juga tidak hadir di
tempat darmawisata itu saat ia bercerita pada temannya tersebut. Tetapi semua
pengalaman tercatat di dalam benaknya. Dalam bentuk gagasan gagasan dan
tanggapan tanggapan. Gagasan dan tanggapan itu di tuangkan dalam kata kata yang
di sampaikan kepada temannya yang mendengarkan ceritannya. Dengan demikian
pengalaman selama berkunjung ke tempat darma wisata di wakilkan atau di
persentasikan dalam betuk gagasan atau tanggapan yang kedua dalam bentuk
mental. Jelaslah kirannya, media pembelajaran itu telah andil delam
mengembangkan kognitif siswa. Semakin banyak ia di hadapkan dengan obkek objek
akan semakin banyak pula pikiran dan gagasan yang di milikinya, atau semakin
kaya dan luas pikiran kognitifnya.
d.
Fungsi imajinatif
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan
mengembangkan imajinatif siswa. Imajinatif dalam kamus lengkap psikologi adalah
peroses menciptakan objek atau peristiwatanpa pemenfaatan data sensoris.
Imajinatif ini mencakup penimbuln atau kereasi objek objek baru sebagai rencana
di masa mendatang, atau dapat pula mengambil bentuk fantasi (khayal) yang di
dominasi kuat sekali oleh pikiran pikiran autisik.
e.
Fungsi motivasi
Motivasi merupakan seni yang mendorong
siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran
tercapai. Dengan demikian mitivasi merupakan usah dari pihak luar dalam hal ini
adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan, menggerakkan siswannya untuk
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru dapat memotivasi siswanya
dengan cara membangkitkan minat belajarnnya dan dengan cara memberikan dan
menimbulkan harapan. Donald O. Hebb (aminnudin Rasyid 2003 : 93) menyebutkan
cara pertama dalam arousal dan kedua dalam expectancy. Yang pertama, aurosal
adalah suatu usaha guru untuk membengkitkan intrinsic motive
siswannya.sedangkan dengan expectancy adalah suatu keyakinan yang secara
seketika timbul untuk terpenuhi suatu harapan yang mendorong seseorag untuk
melakukan kegiatan. Harapan akan tercapainnya hasrat dan tujuan dapat menjadi
motivasi yang di timbukan guru kedalam diri siswa. Salah satu pemberian harapan
itu yakni dengan cara memudahkan siswa, bahkan yang di anggap lemah sekalipun
dalam memahami dan menerima isi pelajaran yaknu melalui pemanfaatan media
pembelajaran yang tepat guna.
5.
Fungsi Sosio-Kultural
Fungsi media pembelajaran di lihat
dari social cultural, yakni mengatasi hambatan sosio cultural antar peserta
komunikasi pembelajaran. Bukan hal yang mudah untuk memahami para siswa yang
memiliki jumlah yang cukup banyak (paling tidak dalam satu kelas berjumlah 40
orang). Masing masing memiliki karakteristik yang berbeda beda apalagi di
hubungkan dengan adapt, keyakinan, lingkungan, pengalaman, dan lain lain.
Sedangkan dari pihalk lain, kurikulum dan materi ajar ditentukan dan di lakukan
secara sama untuk setiap siswa. Tentunya guru akan menghadapi kesulitan
terlebih guru harus mengatasinya sendirian. Apalagi bila latar belakang
dirinnya (guru) baik adat, budaya, lingkungan, dan pengalaman yang berbeda dari
para siswannya. Hal ini dapat di atasi dengan media pembelajaran, karena media
pembelajaran memiliki kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama,
mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan pesepsi yang sama.
Peran
Media dalam Pembelajaran Bahasa
o
Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi
peserta didik.
o
Mengatasi batas-batas ruang kelas.
o
Mengatasi kesulitan apabila suatu benda
yang diamati terlalu kecil.
o
Mengatasi gerak benda secara cepat atau
lambat.
o
Mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks
untuk dipisahkan.
o
Mengatasi suara yang terlalau halus
untuk didengar.
o
Mengatasi peristiwa-peristiwa alam.
o
Memungkinkan terjadinya kontak langsung
dengan masyarakat atau alam.
o
Memungkinkan terjadinya kesamaan dalam
pengamatan (Rohani, 1997:6).
Peranan Media,
diantaranya:
1.
Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi
peserta didik.
2.
Mengatasi batas-batas ruang kelas.
3.
Mengatasi kesulitan apabila suatu benda
yang diamati terlalu kecil.
4.
Mengatasi gerak benda secara cepat atau
lambat.
5.
Mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks
untuk dipisahkan.
6.
Mengatasi suara yang terlalau halus
untuk didengar.
7.
Mengatasi peristiwa-peristiwa alam.
8.
Memungkinkan terjadinya kontak langsung
dengan masyarakat atau alam.
9.
Memungkinkan terjadinya kesamaan dalam
pengamatan (Rohani, 1997:6).
Peranan Media
Pembelajaran
Secara umum peranan
media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara
lebih khusus peran media pembelajaran adalah:
a.
Penyampaian materi pembelajaran dapat
diseragamkan
Dengan bantuan media
pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat
mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
b.
Proses pembelajaran menjadi lebih jelas
dan menarik
Media dapat menampilkan
informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun
manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi
lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
c.
Proses pembelajaran menjadi lebih
interaktif
Dengan media akan
terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung
bicara satu arah.
d.
Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan
belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga
seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara
berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih
mudah memahami pelajaran.
e.
Meningkatkan kualitas hasil belajar
siswa
Media pembelajaran
dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila
dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami
pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan
dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
f.
Media memungkinkan proses belajar dapat
dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran
dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan
belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang
guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu
terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
g.
Media dapat menumbuhkan sikap positif
siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran
menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan
dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
h.
Mengubah peran guru ke arah yang lebih
positif dan produktif
Guru dapat berbagi
peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada
aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa,
pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
sumber:
http://perseba.blogspot.co.id/2009/11/peranan-media-dalam-pembelajaran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar