Kamis, 29 Oktober 2015

FUNGSI DAN PERAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

Fungsi Media dalam Pembelajaran
o   Media pengajaran berfungsi membangkitkan motivasi belajar, mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan stimulus belajar, mengaktifkan respon siswa, memberikan balikan dengan segera, dan menggalakkan latihan yang serasi.
 o Media berfungsi: memberikan dasar pengalaman kongkret, mempertinggi perhatian siswa, memberikan realitas, memberikan hasil belajar permanen, menambah perbendaharaan non verbalistik, dan memberikan pengalaman baru.
 o Media pengajaran berfungsi agar pengajaran lebih menarik siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, memperjelas makna bahan pengajaran, metode pengajarn lebih bervariasi, dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar lebih banyak.
 o Media memiliki 4 fungsi, yaitu: mengubah titik tekan pengajaran dari instruksional akademis menjadi pengajaran yang mementingkan kebutuhan kehidupan siswa, membangkitkan motivasi belajar, memberikan kejelasan, dan memberikan rangsangan.
Menurut Hamalik, fungsi media antara lain :
a.       Mameningkatkan minat belajar siswa
b.      Menyediakan stimulus bagi siswa
c.       Membantu siswa untuk mengulang dan mempelajari kembali apa yang telah diterimanya
d.      Memperjelas pengajaran pesan yang telah disampaikan guru
e.       Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
f.       Melatih daya indera siswa
g.      Meningkatkan daya kreasi siswa
h.      Membuat isi pelajaran yang tidak terlupakan
          Sedangkan Arsyad berpendapat fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, atau lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Menurut Arsyad media pembelajaran mempunyai empat fungsi, yaitu sebagai berikut:
a.       Fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaian dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks pelajaran.
b.      Fungsi afektif yaitu media visual yang terlihat dapat meningkatkan kenikmatan belajar, emosi, dan sikap siswa dalam belajar,
c.       Fungsi kognitif yaitu lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan menggingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar, dan
d.      Fungsi kompensatoris yaitu media berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah atau lamban dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disampaikan.
          Media berfungsi untuk tujuan instruksi dan informasi yang terdapat dalam media harus melibatkan siswa, baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata, sehingga pengajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang lebih sistematis, agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Selain menyenagkan, media harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.
Dalam proses belajar mengajar, fungsi media menurut Nana Sudjana ( 1991 ) yakni: :
      1.            Penggunaan media dalam proses mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
      2.            Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yangintegral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.
      3.            Media dalam pengajaran penggunaannya bersifat integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
      4.            Penggunaan media bukan semata - mata sebagai alat huburan yang digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
      5.            Penggunaan media dalam proses pembelajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar dan membantu siswa dalam menagkap pengertian yang diberikan guru.
      6.            Pengguna media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Fungsi Media Pembelajaran
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru profesional adalah kompetensi paedagogik yang dapat kita definisikan sebagai seni mengajar. Mengingat keperluan tersebut, seseorang harus memiliki kemampuan dalam mengolah proses kegiatan belajar-mengajar. Untuk itu diperlukan media pembelajaran yang cocok dan efisien agara tercipta lingkungan belajar yang kondusif. Perlu kita ketahui bahwa menurut Azhar (1995) pada dasarnya fungsi utama dari media pembelajaran sendiri merupakan alat bantu yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
          Semua itu merupakan tujuan utama media, yakni mengefisienkan proses komunikasi pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang diinginkan (adanya perubahan tingkah laku). Berikut ini adalah fungsi media pembelajaran:
      1.            Fungsi Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar
          Secara teknis, media pembelajaran sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumberbelajar” ini tersirat makana keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain lain. Fingsi media pembelajaran sebagi sumber belajar adalah fungsi utamannya di samping adannya funfsi funfsi lain yang akan kita bahas di dalam makalah ini. Seperti telah di singgung di atas, bahwa media pembelajaran adalah bahasanya baru. Maka untuk beberapa hal media pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru terutma sebagai sumber belajar. Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul prinsip perinsip pengelolaan sumber belajar (1992 : 1-2) menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakekatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, tehknik dan lingkungan . yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat di pahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar dirui seseorang dan mungkin memudahkan peroses belajar mengajar. Pada usia sekolah terutama setelah menyelesaikan sekolah dasarnya, anak didik telah mencapai tingkat kecerdasan sosial yang jelas sebagai hasil pengalamannnya dengan keluargannya. Kawan sekolahnnya, kelompok kelompojk keagamaan dan masyarakat. Dan media sosialnnya.
      2.            Fungsi Semantik
          Yakni kemempuan media dalam menambah perbendaharaan kata (sombol variabel) yang makna atau maksudnya benar benar di pahami oleh anak didik. Bahasa meliputi lambang (soimbol) dari isi. Yaknoi pikiran atau perasaan yamg keduannya telah menjadi totalitas pesan.yang tidak dapat di pisahkan. Unsur unsur dasar dari bahasa itu adalah ”kata”. Simbol adalah suatu yang di gunakan untuk atau uang di pandang sebagai wakil suatu lainnya. Jadi, gambar harimau di pakai sebagai simbo keberanian. Kata hanya akan bermakna bila telaj di rujukan kepada sejumlah relefan. Manusia lah yang memberi makna kepada kata pada konteks pendidikan dan pembelajaran. Gurulah yang menjadi makna pada setiap kata yang di sampaikannya.
Bila simbol kata variabel tersebut hanya merujuk pada benda, maka masalah komunikasi akan menjadi masalah yang sederhana. Artinya guru tidak terlalu sulit untuk menjelaskan.
      3.            Fungsi Manipulatif
Fungsi Manipulatif ini di dasarkan pada ciri ciri (karakteristik) umum yang sebagai mana tersebut di atas. Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas betas ruang dan waktu. Dan mengatasi keternatasan inderawi.
Pertama, kemempuan media pembelajaran yang mengatasi ruang dan waktu, yaitu :
a.       Kemampuan media dalam menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit di hadirkan dalam bentuk aslinya.
b.      Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu panjang menjadi singkat.
c.       Kemampuan media dalam menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi.
Kedua, kemempuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi manusia, yaitu :
a.       Membentu siswa memahami objek yang sulit di amati karena terlalu kecil, seperti molekul, atom, dan sel.
b.      Membentu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat. Seperti proses metemorfosis.
c.       Membentu siswa dalam memahamiobjek yang membutuhkan kejelasan suara, seperti cara membeca al qur’an sesuai denan kaidah tajuwid. d. Membantu siswa memahami objek yang terlalu komleks, misalnya menggunakan diagram, peta, dan gerafik.
      4.            Fungsi Psikologis
a.       Fungsi Atensi
          Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa terhadap materi ajar. Setiap orang memiliki sel saraf penghambat, yakni sel khusus yang berfungsi membuang sejumlah sensasi yang datang. Dengan adanya sel penghambat ini para siswa dapat memfokuskan perhatiannya pada rangsangan yang di anggapnya menarik dan membuan rangsangan yang lainnaya. Dengan demikian, media belajar yang tepat guna adalahmedia belajar yang menarik dan memfokuskan siswa. Dalam psikologi komunikasi, fenomena ini terjadi ketika kita memperhatikan rangsangan tertentu sambil membuang rangsangan yang lainnya di sebut perhatia selektif (selctiv attention).
b.      Fungsi afektif
          Fungsi afektif yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkatan penerimaanatau penolakan siswa terhadap sesuatu. Setiap orang memiliki gejala batin jiwa yang berisikan kualitas karakter dan kesadaran.ia berwujud pencurahan perasaan minat, dan sikap penghargaan, nilai nilai, atau perangkat emosi dan kecenderungan kecenderuangan batin. Media pembelajaran yang tepat guna dapat meningkatkan sambutan dan penerimaan siswa terhadap setimulus tertentu. Sambutan dan penerimaan tersebut berupa kemauan.dengan adannya media pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima beban pelajaran, dan untuk itu perhatiannya akan tertuju pada pembelajaran yang di ikutinnya. Hal lain dari penerimaan itu adalah munculnya tanggapan yakni partisipasi siswa dalam keselurukan peroses pemeblajaran siswa secara suka rela, ini merupakan relaksasi siswa terhadap rangsangan yang di terimannya. Pabila siswa tersebut di lakukan dengan terus menerus, maka tidak menutup kemungkinan jiwannya melakukan penilaian dan penghargaan terhadap nilai nilai atau norma norma yang di perolehnnya. Pada tingkat tertentu nilai nilai atau norma norama itu akan di terimannya dan di yakininnya. Kemudian terjadilah pengorganisasian konsisten yag di sebut dengan karakteristik.
c.       Fungsi kognitif
          Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk bentu reperensiyang mewakili objek objek yang 7 nilai nilai norma norma, kepercayaan, ide, dan sikap yang menjadi sistem batin yangdi hadapi, baik objek berupa orang, benda, atau kejadian/peristiawa. Objek objek itu di reperensikan atau di hadirkan dalam diri sesorang melalui tanggapan, gagasan atau lambang, yang dalam psikologi semuannya merupakan sesuatu yang bersifat mental. Belajar melalui peristiwa seprti darmawisata, ia mempu menceritakan pengalamannya selama melakukan kegiatan itu kepada temannya. Tempet tempat yang ia kunjungi selama berdarma wisata tidak di bawa pulang, dirinya sendiri juga tidak hadir di tempat darmawisata itu saat ia bercerita pada temannya tersebut. Tetapi semua pengalaman tercatat di dalam benaknya. Dalam bentuk gagasan gagasan dan tanggapan tanggapan. Gagasan dan tanggapan itu di tuangkan dalam kata kata yang di sampaikan kepada temannya yang mendengarkan ceritannya. Dengan demikian pengalaman selama berkunjung ke tempat darma wisata di wakilkan atau di persentasikan dalam betuk gagasan atau tanggapan yang kedua dalam bentuk mental. Jelaslah kirannya, media pembelajaran itu telah andil delam mengembangkan kognitif siswa. Semakin banyak ia di hadapkan dengan obkek objek akan semakin banyak pula pikiran dan gagasan yang di milikinya, atau semakin kaya dan luas pikiran kognitifnya.
d.      Fungsi imajinatif
    Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinatif siswa. Imajinatif dalam kamus lengkap psikologi adalah peroses menciptakan objek atau peristiwatanpa pemenfaatan data sensoris. Imajinatif ini mencakup penimbuln atau kereasi objek objek baru sebagai rencana di masa mendatang, atau dapat pula mengambil bentuk fantasi (khayal) yang di dominasi kuat sekali oleh pikiran pikiran autisik.
e.       Fungsi motivasi
          Motivasi merupakan seni yang mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Dengan demikian mitivasi merupakan usah dari pihak luar dalam hal ini adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan, menggerakkan siswannya untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru dapat memotivasi siswanya dengan cara membangkitkan minat belajarnnya dan dengan cara memberikan dan menimbulkan harapan. Donald O. Hebb (aminnudin Rasyid 2003 : 93) menyebutkan cara pertama dalam arousal dan kedua dalam expectancy. Yang pertama, aurosal adalah suatu usaha guru untuk membengkitkan intrinsic motive siswannya.sedangkan dengan expectancy adalah suatu keyakinan yang secara seketika timbul untuk terpenuhi suatu harapan yang mendorong seseorag untuk melakukan kegiatan. Harapan akan tercapainnya hasrat dan tujuan dapat menjadi motivasi yang di timbukan guru kedalam diri siswa. Salah satu pemberian harapan itu yakni dengan cara memudahkan siswa, bahkan yang di anggap lemah sekalipun dalam memahami dan menerima isi pelajaran yaknu melalui pemanfaatan media pembelajaran yang tepat guna.
      5.            Fungsi Sosio-Kultural
          Fungsi media pembelajaran di lihat dari social cultural, yakni mengatasi hambatan sosio cultural antar peserta komunikasi pembelajaran. Bukan hal yang mudah untuk memahami para siswa yang memiliki jumlah yang cukup banyak (paling tidak dalam satu kelas berjumlah 40 orang). Masing masing memiliki karakteristik yang berbeda beda apalagi di hubungkan dengan adapt, keyakinan, lingkungan, pengalaman, dan lain lain. Sedangkan dari pihalk lain, kurikulum dan materi ajar ditentukan dan di lakukan secara sama untuk setiap siswa. Tentunya guru akan menghadapi kesulitan terlebih guru harus mengatasinya sendirian. Apalagi bila latar belakang dirinnya (guru) baik adat, budaya, lingkungan, dan pengalaman yang berbeda dari para siswannya. Hal ini dapat di atasi dengan media pembelajaran, karena media pembelajaran memiliki kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan pesepsi yang sama.
Peran Media dalam Pembelajaran Bahasa
o   Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
o   Mengatasi batas-batas ruang kelas.
o   Mengatasi kesulitan apabila suatu benda yang diamati terlalu kecil.
o   Mengatasi gerak benda secara cepat atau lambat.
o   Mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks untuk dipisahkan.
o   Mengatasi suara yang terlalau halus untuk didengar.
o   Mengatasi peristiwa-peristiwa alam.
o   Memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan masyarakat atau alam.
o   Memungkinkan terjadinya kesamaan dalam pengamatan (Rohani, 1997:6).
Peranan Media, diantaranya:
      1.            Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
      2.            Mengatasi batas-batas ruang kelas.
      3.            Mengatasi kesulitan apabila suatu benda yang diamati terlalu kecil.
      4.            Mengatasi gerak benda secara cepat atau lambat.
      5.            Mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks untuk dipisahkan.
      6.            Mengatasi suara yang terlalau halus untuk didengar.
      7.            Mengatasi peristiwa-peristiwa alam.
      8.            Memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan masyarakat atau alam.
      9.            Memungkinkan terjadinya kesamaan dalam pengamatan (Rohani, 1997:6).
Peranan Media Pembelajaran
Secara umum peranan media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus peran media pembelajaran adalah:
a.       Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
b.      Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
c.       Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
d.      Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
e.       Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
f.       Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
g.      Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
h.      Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
sumber:

http://perseba.blogspot.co.id/2009/11/peranan-media-dalam-pembelajaran.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar