Media Pembelajaran Berbasis Cetak
A. Sejarah
Media pembelajaran berbasis cetakan
Secara historis, istilah media cetak mulai muncul
setelah ditemukannya alat pensetak oleh Johan Gutenberg pada tahun 1456 Yang
kemudian dalam bidang terus menerus berkembanglah peoduk alat pencetak yang semakin
modern dan efektif penggunaannya.
Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu‑satunya
sumber untuk memperoleh pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber
belajar itu kemudian bertambah dengan adanya buku. Pada masa itu kita mengenal
tokoh bernama Johan Amos Comenius yang tercatat sebagai orang pertama yang
menulis buku bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah. Buku tersebut
berjudul Orbis Sensualium Picturs (Dunia Tergambar) yang diterbitikan pertama
kali pada tahun 1657. Penulisan buku itu dilandasi oleh suatu konsep dasar
bahwa tak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu melalui
penginderaan. Dari sinilah para pendidik mulai menyadari perlunya sarana
belajar yang dapat memberikan rangsangan dan pengalaman belajar secara
menyeluruh bagai siswa melalui semua indera, terutama indera pandang‑dengar.
B. Kelebihan
dan keterbatasan media cetak
a. Kelebihan media cetak
Beberapa
kelebihan media cetakan, termasuk teks terprogram, adalah:
1. Siswa
dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing.
2. Di
samping dapat mengulangi meteri dalam media cetakan, siswa akan mengikuti
urutan pikiran secra logis.
3. Pepaduan
teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal lumrah, dan ini dapat
menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang
disajikan.
4. Khusus
pada teks terprogram, siswa akan terpartisipasi/berinteraksi dengan aktif
karena harus member respons terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun; siswa
dapat segera mengetahui apakah jawabannya benar atau salah.
5. Meskipun
isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan
perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu, materi tersebut
dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah.
6. Dapat
dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.
b. Keterbatasan
media cetakan
1. Sulit
menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.
2. Biaya
percetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi , gambar, atau foto
yang berwarna warni.
3. Proses
pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan,
tergatung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman
cetakan.
4. Perbagian
unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang sedemikian rupa
sehingga tidak berlalu panjang dan dapat membosannkan.
5. Umumnya
media cetak membawa hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat
kognitif, misalnya belajar tentang fakta dan keterampilan.
6. Jika
tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak dan hilang.
7. Bahan
cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk
membacanya.
C. Pengembangan
media berbasis cetakan
Dalam
pengembangan media pembelajaran berbasis cetak/print out dalam bentuk teks dan
ilustrasi yang perlu diperhatikan keberagaman siswa, di mana siswa mungkin saja
memiliki perbedaan dalam kemampuan berbahasa, sehingga media pembelajaran yang
dibuat akan bersifat lebih mudah digunakan dan dipahami siswa. Penggunaan
struktur tertentu, menambahkan berbagai kegiatan (aktivitas belajar),
ilustrasi, gambar, foto, peta konsep, kuis, dan permainan akan mengakomodasi
perbedaan gaya belajar yang mungkin ada sehingga siswa lebih dapat mengikuti
pembelajaran dengan media ini secara lebih baik.
Materi
pembelajaran berbasis cetak yang paling umum dikenal adalah buu teks, buku
penntun, jrnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menurut enam
elemen yang perlu diperhatikan pada saat meracang, yaitu:
1. Konsistensi
a. Gunaka
konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan agar tidak menggabungkan
cetakan huruf dan ukuran huruf;
b. Usahakan
untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak antara judul dan baris pertama serta
garis samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama. Spasi yang tidak
sama sering dianggap buruk, tidak rapih dan oleh karena itu tidak memerlukan
perhatian sungguh-sungguh.
2. Format
a. Jika
paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai; sebaliknya,
jika paragraf tulisan pendek-pendek, wajah dua kolom akan lebih sesuai.
b. Isi
yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual.
c. Taktik
dan strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan dan dilabel secara
visual.
3. Organisasi
a. Upayakan
untuk selalu. menginformasikan siswa/ pernbaca mengenai di mana mereka atau
sejauh mana mereka dalam teks itu. Siswa harus mampu melihat sepintas, bagian
atau bab berapa mereka baca. Jika memungkinkan, siapkan piranti yang memberikan
orientasi kepada siswa tentang posisinya dalam teks secara keseluruhan.
b. Susunlah
teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh.
c. Kotak-kotak
dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian dari teks.
4. Daya
Tarik
Perkenalkan
setiap bab atau bagian baru dengan cara yang berbeda. Ini diharapkan dapat
memotivasi siswa untuk membaca teks.
5. Ukuran
Huruf
a. Pilihlah
ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan, dan lingkungannya.
b. Hindari
penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat membuat proses membaca
itu sulit.
6. Ruang
(spasi) Kosong
a. Gunakan
spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah kontras. Hal ini
penting untuk memberikan kesempatan siswa/pembaca untuk beristirahat pada
titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri teks. Ruang kosong
dapat berbentuk:
1) Ruangan
sekitar judul;
2) batas
tepi (marjin); batas tepi yang luas memaksa perhatian siswa/pembaca untuk
masuk ke tengah-tengah halaman.
3) spasi
antar-kolom; semakin lebar kolomnya, semakin luas spasi di antaranya;
4) permulaan
paragraf diindentasi;
5) penyesuaian
spasi antarbaris atau antar paragraf.
b. Sesuaikan
spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbatasa.
c. Tambahkan
spasi antar paragraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.
Perancang
pembelajaran harus berupaya untuk membuat materi denga media berbasis teks ini
menjadi interaktif. Petunjuk berikut yag dapat membantu menyiapan media
berbasis tes yang interaktif.
1. Sajikan
informasi dalam jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses, dan dikuasai.
2. Pertimbangkan
hasil pengamatan dan analisis kebutuhan siswa dan siapkan latihan yang sesuai
dengan kebutuhan tersebut.
3. Pertimbangkan
hasil analisis respons siswa.
4. Siapkan
kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar sesuai kemampuan.
5. Gunakan
beragam jenis, latihan dan evaluasi seperti, main peran, studi kasus, berlomba,
atau simulasi.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
|
:
....................
|
Mata Pelajaran
|
: Bahasa Indonesia
|
Kelas /Semester
|
: VIII/2
|
Standar Kompetensi
|
: 16. Mengungkapkan
pikiran dan perasaan dalam puisi bebas
|
Kompetensi Dasar
|
: 16.1 Menulis puisi bebas dengan menggunakan
pilihan kata yang sesuai
|
Alokasi Waktu
|
: 4
X 40 menit ( 2x Pertemuan )
|
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menulis puisi bebas dengan menggunakan
pilihan kata yang sesuai
v Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat dan
perhatian( respect)
Tekun( diligence )
2. Materi Pembelajaran
a. Gambar peristiwa yang menyentuh rasa
b. Teks yang memuat peristiwa
3. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Permodelan
3. Demonstrasi
4. Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran
a. Kegiatan awal
§ Apersepsi :
o Guru meminta Peserta didik menerangkan apa itu
puisi sesuai pemahaman siswa.
o Guru dan Peserta didik bertanya jawab tentang
proses penyusunan puisi yang pernah dialami atau dikenal siswa
o Guru membagikan contoh puisi dengan pemilihan
kata yang sesuai yang telah dicetak dikertas HVS
§ Memotivasi :
o Guru memotivasi Peserta didik bahwa menulis
puisi itu mudah dan dapat dilakukan siapapun
o Guru memberikan keterangan atau informasi
tentang pilihan kata yang sesuai pada contoh puisi yang telah dibagikan
b. Kegiatan Inti.
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
o mampu bercerita dengan urutan yang
baik,suara,lafal, intonasi, gesture dan mimik yang tepat
o memfasilitasiPeserta didik dengan memberikan
gambar peristiwa yang menyentuh rasa yang telah dicetak, dan memberikan sebuah
teks yang memuat peristiwa yang telah
dicetak dan dibaca berdasarkan pilihan kata yang tepat yang telah
diinformasikan.
o melibatkan peserta didik mencari informasi
yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dari aneka
sumber;
o menggunakan beragam pendekatan pembelajaran,
media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
o memfasilitasi terjadinya interaksi
antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, dan sumber belajar
lainnya;
o melibatkan peserta didik secara aktif dalam
setiap kegiatan pembelajaran.
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
o memfasilitasi peserta didik melalui pemberian
tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tertulis;
o Peserta didik berkelompok menjadi IV kelompok,
kelompok I dan II menyusun puisi dari gambar yang telah dicetak dengan
pemilihan kata yang sesuai, kelompok III dan IV menyusun puisi dari membaca dan
merenungkan sebuah teks yang memuat peristiwa yang telah dicetak dan
disediakan.
o Setiap kelompok menyajikan puisinya di papan
tulis. Kelompok yang lain mengomentari puisi dari segi kesesuaian dengan gambar
atau teks peristiwa yang telah dicetak.
o Peserta didik berlatih secara individu
menyusun puisi dengan mengamati dari gambar atau teks peristiwa yang
lain.(penulisan dijadikan tugas di rumah).
o Setiap Peserta didik menampilkan hasilnya di
papan tulis / di dinding kelas
o Peserta didik mengambil hasil karya yang
ditempelkan di papan tulis dan
menyunting puisi berdasarkan komentar yang diterimanya
o memfasilitasi peserta didik berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
o memfasilitasi peserta didik membuat laporan
eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun
kelompok;
o memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan
hasil kerja individual maupun kelompok;
o memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan
yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, guru:
o memberikan umpan balik positif dan penguatan
dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan
peserta didik,
o memberikan konfirmasi terhadap hasil
eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
o memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi
untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
o memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh
pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
Ø berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam
menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan
bahasa yang baku dan benar;
Ø membantu menyelesaikan masalah;
Ø memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan
pengecekan hasil eksplorasi;
Ø memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
Ø memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang
atau belum berpartisipasi aktif.
o Guru
bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
o Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
c. KegiatanAkhir
Dalam
kegiatan penutup, guru:
o bersama-sama dengan peserta didik dan/atau
sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
o melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
o memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran;
o merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik.
o Guru menjelaskan proses publikasi puisi yang
dihasilkan siswa
5.Sumber Belajar
a. Gambar yang telah dicetak
b. Teks
memuat peristiwa yang telah dicetak
c. Buku
sumber
6. Penilaian
· Penilaian proses dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
||
Teknik Penilaian
|
Bentuk Penilaian
|
Instrumen
|
|
·
Mampu mendata objek berupa gambar dan teks memuat peristiwa yang akan
dijadikan bahan menulis puisi
·
Menulis puisi dengan menggunakan
pilihan kata yang tepat
|
Portofolio
|
Lembar
penilaian protofolio
|
·
Tulislah sebuah puisi berdasarkan objek tertentu dengan pilihan kata yang
tepat!
·
Suntinglah puisimu sehingga menjadi lebih puitis!
·
Cermatilah komentar gurumu dan atau temanmu untuk perbaikan puisi yang kamu
hasilkan!
|
Rubrik penilaian
No
|
Aspek
|
Skor
|
Skor maksimum
|
1
|
Keunikan puisi
|
2
|
|
2
|
Keindahan Kata
|
2
|
|
3
|
Gaya bahasa
|
1
|
|
4
|
Kesesuaian isi puisi
|
3
|
|
5
|
Keindahan perulangan bunyi
|
2
|
|
Jumlah Skor Maksimum
|
10
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar